admin seo | 09 June 2023
Rumah adalah salah satu kebutuhan penting yang wajib dimiliki oleh setiap keluarga. Dalam hal ini setiap calon pembeli wajib memikirkan urusan finansial terkait dalam urusan pembelian rumah.
Bukan tanpa sebab, karena meskipun terdengar sederhana, namun membeli rumah bukan perkara yang mudah. Karena banyak urusan administrasi yang harus diurus oleh para calon pembeli.
Namun, perkara yang paling penting yang harus Anda siapkan sebelum membeli rumah tentu saja adalah menyiapkan DP (down payment) dari rumah yang akan anda beli.
Jadi apa sih DP rumah itu, dan bagaimana kiat-kiat untuk menyiapkannya? Yuk, kita simak pengertiannya di bawah ini!
DP rumah adalah uang muka yang harus dibayarkan oleh pembeli rumah secara tunai di awal saat pembeli hendak membeli rumah atau properti secara kredit.
DP biasanya dihitung sebagai persentase tertentu dari harga rumah atau properti dan pembayaran DP sendiri dihitung sebagai transaksi jual-beli secara kredit atau diangsur. Pembayaran DP sendiri dapat dilakukan dengan cara tunai ataupun diangsur sesuai dengan perjanjian.
Namun perlu diingat juga bahwa pembayaran DP rendah berarti cicilan dan bunga yang harus dibayarkan menjadi lebih tinggi jika dikalkulasikan.
Memahami pengertian DP rumah secara mendasar penting untuk dipikirkan oleh para calon pembeli rumah di Indonesia karena DP rumah merupakan uang muka atau bentuk perjanjian awal dari suatu transaksi.
DP rumah sendiri merupakan bentuk kepercayaan yang dijanjikan oleh calon pembeli kepada agen penjual rumah. Dengan begitu, kepercayaan dan transaksi jual-beli properti di tahap selanjutnya bisa dilakukan dengan mudah tanpa menaruh curiga antara penjual dan pembeli.
Jadi, bisa dikatakan jika DP adalah wujud keseriusan pembeli dalam mengambil kepemilikan rumah.
Proses pembayaran DP sendiri biasa dilakukan sebelum serah terima properti dari penjual ke pembeli. Sering kali, pembayaran DP rumah sudah terkalkulasi sebagai pembayaran angsuran pertama rumah.
Setelah Anda mengerti tentang definisi dari DP rumah maka selanjutnya Anda bisa masuk untuk menelisik poin-poin yang lebih rinci dari DP rumah itu sendiri. Di antaranya adalah perbedaan antara DP rumah, biaya booking dan juga NUP (nomor urut pemesanan).
Lihat Juga: KPR: Pahami Syarat, Jenis dan Manfaatnya
Jika DP rumah adalah syarat awal yang harus dibayarkan oleh pembeli rumah pada awal transaksi rumah secara kredit, maka lain halnya dengan biaya booking dan juga nomor urut pemesanan (NUP).
Biaya booking atau booking fee adalah uang yang dibayarkan oleh calon pembeli rumah sebagai tanda jadi dalam pembelian atau transaksi suatu properti. Biaya booking memberikan kesempatan bagi pembeli untuk memilih properti idaman berdasarkan nomor urut sebelum properti tersebut diluncurkan oleh pihak developer.
Besaran biaya booking sangat bervariasi, tergantung dari tipe rumah yang dibeli. Biasanya kisaran biaya yang harus dibayarkan antara Rp 500.000 sampai puluhan juta rupiah.
Sementara nomor urut pemesanan atau (NUP) adalah nomor urut yang diberikan oleh developer kepada calon pembeli sebagai tanda bahwa calon pembeli tertarik untuk membeli properti tersebut.
Selanjutnya, yang harus Anda pelajari adalah keuntungan dan kekurangan dari DP rumah berbiaya tinggi dan rendah.
Baca Juga: Cara Investasi Properti untuk Pemula: Tips, Trik dan Keuntungan
Sederhananya, keuntungan membayar DP rumah yang tinggi adalah cicilan dan bunga yang dibayarkan setiap bulannya akan semakin kecil, sehingga beban cicilan per bulannya bisa semakin ringan karena sudah setor uang muka yang besar di awal transaksi.
Selain itu, semakin besar DP yang dibayarkan maka semakin kecil juga jumlah angsuran dan bunga yang harus dibayarkan oleh pembeli.
Untuk kekurangannya sendiri, DP rumah dengan biaya tinggi adalah besarnya jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh pembeli pada awal transaksi.
Dengan kata lain, jika pembeli memilih untuk membayarkan DP rumah yang besar, berarti pembeli harus menyiapkan besaran uang tunai dengan nilai tinggi yang harus disiapkan di muka yang mana akan mempengaruhi anggaran belanja pembeli untuk keperluan yang lain.
Sementara itu, keuntungan dari DP rumah dengan nilai rendah adalah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pembeli pada awal transaksi tidaklah besar sehingga tidak akan membebani keuangan pembeli pada awal transaksi.
Dengan demikian, pembeli yang memilih DP rumah yang rendah punya keuntungan lebih dalam membagi keuangan pribadi untuk kebutuhan yang lain alih-alih mengalokasikan sebagian besar keuangan untuk membayar uang muka dari properti yang akan dibeli.
Sementara untuk kerugiannya sendiri yakni cicilan atau angsuran yang harus dibayarkan setiap bulannya akan semakin tinggi. Hal ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi pembeli rumah untuk menyiapkan biaya cicilan yang tinggi setiap bulannya.
Dalam beberapa kasus, seringkali para pembeli rumah merasa kurang puas akan properti yang telah dibeli. Hal ini biasanya disebabkan kebiasaan impulsif pembeli saat pertama kali melihat properti.
Namun, ada beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi pembatalan pembelian dari properti yang dibeli.
Salah satunya adalah faktor permasalahan finansial yang terlambat disadari oleh para pembeli rumah atau properti sehingga pembeli memutuskan untuk melakukan pembatalan transaksi properti.
Lantas, apakah DP rumah bisa dikembalikan kepada pembeli? Jawabannya tergantung kesepakatan dengan developer atau pihak penjual rumah.
Dalam hal ini biasanya ada beberapa persyaratan yang diberikan.
Untuk menghitung DP rumah yang akan Anda beli, ada dua poin yang harus Anda ketahui, mulai dari menghitung jumlah DP rumah yang diperlukan hingga cara penggunaan kalkulator down payment untuk menghitung DP rumah.
Metode dalam menghitung DP rumah cukup sederhana, Anda hanya perlu mengetahui berapa harga rumah yang akan dibeli. Kemudian, ketahui juga persentase DP yang sudah ditentukan oleh masing-masing developer.
Pada umumnya, penjual/developer sudah menentukan berapa besaran minimum DP yang harus dibayar pembeli. Yang perlu anda lakukan hanyalah mempersiapkan nominal uang yang diperlukan.
Kalkulator down payment atau kalkulator KPR dapat digunakan untuk menghitung jumlah DP rumah yang harus Anda bayarkan. Dalam hal ini, kalkulator KPR biasanya meminta beberapa informasi seperti harga properti yang ingin dibeli dan besaran cicilan yang sanggup anda bayarkan beserta jangka waktu KPR nya.
Setelah itu, kalkulator akan menghitung jumlah uang yang harus dibayarkan sebagai DP secara otomatis. Anda bisa melakukan penghitungan DP rumah secara praktis melalui website bank, properti atau beberapa aplikasi yang bisa Anda unduh secara gratis di smartphone.
Dengan menggunakan kalkulator KPR, pembeli rumah dapat memperkirakan jumlah uang yang harus dibayarkan sebagai DP. Sehingga, pembeli akan lebih mudah dalam mengelola dan menyiapkan anggaran antara down payment rumah serta berbagai kebutuhan pribadi maupun rumah tangga lainnya.
Baca Juga: Suku Bunga KPR 2023: Bank Mana yang Cocok untuk Anda?
Beberapa poin terkait DP rumah yang harus Anda pahami selanjutnya adalah down payment invoice dan juga hubungan antara down payment dan pelunasan dalam pembelian rumah.
Down payment invoice adalah faktur atau tagihan yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli sebagai permintaan pembayaran down payment pada awal transaksi pembelian.
Down payment invoice biasanya dikeluarkan untuk pembelian barang atau jasa yang mahal dan memerlukan pembayaran secara bertahap.
Down payment invoice sendiri berisi informasi terkait jumlah uang muka yang harus dibayarkan, tanggal jatuh tempo, dan berbagai informasi lainnya yang diperlukan untuk transaksi pembelian.
Down payment invoice memiliki kaitan dengan pembayaran akhir dalam pembelian rumah. Down payment invoice dan pelunasan adalah dua tahap pembayaran dalam transaksi pembelian.
Pelunasan biasanya dilakukan setelah pembayaran uang muka atau down payment telah dilakukan. Dalam beberapa kasus, down payment invoice dapat dianggap sebagai bentuk kredit atau pinjaman karena penjual mengeluarkan faktur sebelum rumah diterima oleh pembeli.
Dalam hal ini, Anda telah memahami pentingnya mengerti definisi dari DP saat melakukan transaksi pembelian rumah atau properti.
Menyiapkan dana sebagai DP awal rumah sesuai dengan kemampuan finansial cukup penting untuk Anda pertimbangkan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko besar seperti gagal bayar dan impulsif dalam membeli rumah.
Harga dari transaksi properti tidaklah murah dan membutuhkan banyak anggaran yang wajib disiapkan secara matang dan penuh perhitungan. Maka, riset dan konsultasi pada ahli wajib Anda lakukan agar tidak salah dalam mengambil keputusan terkait pembelian rumah.
Jadi, untuk Anda yang ingin melakukan pembelian pembelian rumah secara kredit, Anda bisa berkonsultasi atau mempercayakan hunian idaman Anda kepada developer terpercaya.
Salah satunya adalah Savasa.Id yang telah terpercaya sebagai developer perumahan berkualitas, terpercaya dengan DP yang terjangkau.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Savasa.Id Anda bisa menghubungi nomor telepon 021-899 15 888 atau kunjungi kantor Savasa di Greenland Square Blok BA No 1A - Kota Deltamas, Sukamahi, Kec. Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.