Keuntungan dan Kerugian Jika Membeli Rumah Baru atau Rumah Bekas

Ingin membeli rumah baru atau rumah bekas? Ketahui dulu perbedaan KPR rumah baru dan rumah bekas, serta mana yang lebih menguntungkan untuk Anda.

Permintaan rumah diprediksi terus meningkat setelah memasuki era baru setelah pandemi. Daerah pencarian properti diperkirakan akan semakin mendekati pusat-pusat perkotaan, sementara perumahan dengan lokasi strategis juga tetap diminati.

Selama masa pandemi Covid-19, tren bekerja dari rumah (WFH) memicu pencarian rumah baru dan rumah bekas di wilayah yang jauh dari pusat kota. Meskipun mungkin terdengar jauh dari hiruk-pikuk pusat Ibukota, namun memiliki keuntungan salah satunya lingkungan yang tenang dan nyaman.

Di paruh pertama tahun 2023, beberapa marketplace properti mencatat bahwa pencarian rumah tapak baru maupun bekas masih mendominasi, yakni sebanyak 64,1%.

Temuan ini juga mengungkapkan peningkatan signifikan dalam pencarian properti oleh kelompok kelas menengah dan menengah atas. Lebih dari 70% peminat properti merupakan generasi muda berusia 18–44 tahun.

Dengan meningkatnya minat pembelian properti, permintaan terhadap Kredit Pemilikan Rumah pun ikut melonjak. Kredit Pemilikan Rumah atau KPR adalah bentuk kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan untuk memfasilitasi pembelian rumah atau properti lainnya.

Lihat Lebih Lanjut: Panduan Lengkap Mengenai BI Checking: Semua Yang Perlu 

Image 1: KPR dapat membantu Anda memiliki rumah sendiri (sumber)

KPR memungkinkan individu untuk mendapatkan dana sebagian atau seluruhnya untuk membeli rumah, dengan pembayaran kembali dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu.

KPR dapat digunakan untuk membeli rumah baru atau rumah bekas. Pemilihan KPR untuk rumah baru atau rumah bekas tergantung pada preferensi dan situasi finansial masing-masing individu. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan utama antara kedua opsi tersebut untuk membantu Anda membuat pilihan yang lebih bijak. 

Perbedaan KPR Rumah Baru Dan Bekas

Suku Bunga

Suku bunga adalah tingkat bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman dalam KPR. Bank dan pengembang memiliki peran penting dalam menentukan suku bunga. Bank biasanya menentukan suku bunga berdasarkan faktor-faktor seperti suku bunga pasar, profil kredit peminjam, dan kebijakan internal bank.

Terkadang, pengembang perumahan juga dapat menawarkan suku bunga khusus atau subsidi untuk proyek properti tertentu sebagai bagian dari promosi. Pemberian subsidi bunga kredit pemilikan rumah (KPR) bisa mencapai angka 2,5% per tahun selama tiga tahun

Perbedaan suku bunga antara KPR rumah baru dan bekas dapat signifikan. Rumah baru mungkin memiliki suku bunga lebih rendah, terutama jika pengembang menawarkan insentif khusus.

Sebaliknya, rumah bekas mungkin memiliki suku bunga yang sedikit lebih tinggi, tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi properti dan profil kredit peminjam.

Uang Muka

Uang muka merupakan sejumlah uang tunai yang harus dibayarkan oleh peminjam sebagai persentase dari harga rumah. Cara perhitungannya berbeda-beda, tetapi biasanya berkisar antara 10% hingga 30% dari harga rumah.

Pada rumah baru, beberapa pengembang mungkin menawarkan subsidi uang muka, skema uang muka rendah, atau bahkan nol uang muka sebagai bagian dari promosi.

Sebaliknya, untuk rumah bekas, Anda mungkin perlu membayar uang muka yang lebih tinggi, tergantung pada kebijakan penjual dan bank pemberi pinjaman.

Cari Tahu Lebih Lanjut: DP Rumah: Panduan Lengkap untuk Calon Pembeli Rumah di Indonesia

Penilaian

Penilaian adalah proses menentukan nilai properti oleh penilai independen. Proses ini penting untuk memastikan bahwa harga yang diminta wajar dan sesuai dengan nilai pasar. Proses penilaian dan biaya dapat berbeda antara rumah baru dan bekas.

Pada rumah baru, penilaian biasanya dilakukan oleh profesional yang ditunjuk oleh pengembang. Biaya penilaian mungkin ditanggung oleh pengembang sebagai bagian dari paket pembelian.

Untuk rumah bekas, Anda biasanya harus membayar biaya penilaian secara mandiri.

Dokumen

Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mengajukan KPR dapat bervariasi tergantung pada kebijakan bank atau lembaga keuangan. Secara umum, beberapa dokumen yang diperlukan termasuk identifikasi pribadi, surat keterangan penghasilan, bukti kepemilikan rumah, dan dokumen-dokumen terkait properti.

Perbedaan dalam dokumen yang diperlukan antara KPR rumah baru dan bekas dapat terletak pada persyaratan tambahan untuk rumah bekas, seperti laporan kondisi properti atau dokumen historis terkait kepemilikan sebelumnya.

Biaya

Selain uang muka dan cicilan pokok, ada biaya tambahan yang terkait dengan membeli rumah menggunakan KPR. Biaya ini dapat mencakup biaya administrasi bank, biaya notaris, biaya asuransi, dan biaya-biaya terkait proses transaksi properti.

Perbedaan biaya antara KPR rumah baru dan bekas dapat tergantung pada faktor-faktor seperti kebijakan bank, kondisi properti, dan lokasi.

Rumah baru mungkin memiliki insentif atau promosi yang mengurangi beberapa biaya, sedangkan rumah bekas mungkin memerlukan biaya tambahan terkait renovasi atau perbaikan.

Ketersediaan

Ketersediaan KPR untuk rumah baru dan bekas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor ini termasuk likuiditas pasar properti, kebijakan pemberian pinjaman bank, dan kualitas dari properti itu sendiri.

Pada umumnya, KPR untuk rumah baru mungkin lebih mudah diakses karena pengembang sering memiliki kemitraan dengan bank atau lembaga keuangan. Namun, untuk rumah bekas, ketersediaan KPR dapat bergantung pada kondisi pasar dan profil kredit peminjam.

Cari Tahu Lebih Lanjut: Investasi Properti: Apa itu, Bagaimana Caranya, dan Mengapa Harus Memilih SAVASA

Memahami Keuntungan dan Kerugian Membeli Rumah dengan KPR

Membeli rumah merupakan keputusan besar yang memerlukan pertimbangan, terutama jika memilih untuk memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kita akan menjelaskan keuntungan dan kerugian yang mungkin ditemui ketika memutuskan untuk membeli rumah dengan skema KPR:

Keuntungan Membeli Rumah dengan KPR:

1. Akses Kepemilikan Rumah Tanpa Perlu Bayar Secara Tunai

Salah satu keuntungan utama dari KPR adalah memungkinkan memiliki rumah tanpa perlu membayar secara tunai penuh di awal. Ini memberikan akses kepemilikan rumah bahkan jika belum memiliki tabungan yang cukup besar.

2. Cicilan yang Terjangkau

Pembayaran rumah dilakukan secara bertahap melalui cicilan bulanan, membuatnya lebih terjangkau bagi banyak orang. Ini memungkinkan memiliki rumah sambil tetap menjaga stabilitas keuangan pribadi.

3. Investasi Jangka Panjang

Membeli rumah dengan KPR dapat dianggap sebagai investasi jangka panjang yang potensial. Seiring waktu, nilai properti cenderung meningkat, memberikan potensi keuntungan saat Anda memutuskan untuk menjualnya di masa depan.

Kerugian Membeli Rumah dengan KPR:

1. Beban Finansial Jangka Panjang:

KPR membawa tanggungan finansial jangka panjang. Pembayaran cicilan bulanan mungkin berlangsung selama beberapa puluh tahun, dan keberlanjutan finansial harus dipertimbangkan secara matang.

2. Bunga dan Biaya Tambahan:

Meskipun KPR memungkinkan kepemilikan rumah dengan modal awal yang terbatas, adanya bunga dan biaya tambahan seperti asuransi dan administrasi bisa membuat total biaya pembelian lebih tinggi.

3. Nilai Properti yang Volatile:

Nilai properti bisa mengalami fluktuasi tergantung pada kondisi pasar. Meskipun umumnya meningkat, tidak ada jaminan bahwa nilai properti akan terus naik.

4. Resiko Kenaikan Suku Bunga:

Suku bunga KPR dapat berubah seiring waktu. Kenaikan suku bunga dapat meningkatkan beban pembayaran bulanan dan mempengaruhi stabilitas keuangan pribadi.

Baca Juga: Mengapa Berinvestasi Penting untuk Masa Depan Anda? Ini 5 Alasannya!

Keuntungan Membeli Rumah dari SAVASA

Smart Township

Konsep smart township di SAVASA mengimplementasikan teknologi Jepang yang akan meningkatkan kualitas hidup Anda. Di SAVASA, kami mengaplikasikan desain pasif dan kendali iklim tingkat makro kota.

Kami merancang setiap bangunan agar terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jalan kluster juga didesain dengan mempertimbangkan arah dan lintasan angin untuk memberi kesejukan alami.

Image 2: SAVASA didesain agar sejuk dan nyaman bagi penghuninya (sumber)

Demi memberikan keteduhan maksimal dan kenyamanan suhu bagi para penghuni, SAVASA dilengkapi lansekap dan koridor hijau yang ditumbuhi pepohonan rindang berdaun lebat.

SAVASA juga dilengkapi infrastruktur berkelanjutan seperti daur ulang air hujan, sistem pengelolaan air dari hujan deras, serta panel surya diletakkan di area hijau aktif.

Smart Security

Teknologi keamanan pintar yang dibenamkan pada Sistem Keamanan Berlapis memastikan setiap penghuni mendapatkan perlindungan maksimal dari berbagai ancaman.

Image 3: Sensor infra merah melindungi SAVASA dari penyusup (sumber)

Seluruh dinding luar kawasan SAVASA diawasi oleh kamera CCTV dan sensor infra merah untuk melindungi area SAVASA dari penyusup. Kami juga mengadopsi Sistem Satu Pintu yang memusatkan pemeriksaan keamanan di satu lokasi.

Seluruh rumah di SAVASA telah dilengkapi dengan Home Network System yang terdiri dari 2 CCTV kamera dalam dan luar ruang, 1 buah sensor gerak, 1 sensor jendela/pintu, dan 1 buah smart plug.

Sistem keamanan yang canggih memungkinkan deteksi dini dan respons cepat terhadap situasi darurat. Dengan sistem keamanan cerdas ini, penghuni SAVASA dapat merasa aman dan terlindungi di lingkungan tempat tinggal mereka.

Smart Home

Konsep rumah pintar di SAVASA terdiri dari pengaplikasian sistem Powertech dan Puretech.

Sistem Powertech merupakan solusi kami untuk membangun rumah yang berkualitas. Setiap hunian di SAVASA menggunakan dinding dan lantai pracetak yang diproduksi langsung di lokasi proyek sehingga kualitas rumah lebih konsisten.

Image 4: SAVASA menggunakan teknologi dan material berkualitas (sumber)

Kami juga menggunakan beton dengan spesifikasi lebih tinggi sehingga semua rumah di SAVASA lebih kuat, tahan lama, dan tahan gempa.

Kami mengaplikasikan Complete Air Managements System (CAMS) dengan Panasonic Puretech Filter untuk menyaring dan mengalirkan udara segar dari luar ke dalam rumah. Sistem ini juga membuang udara yang terkontaminasi dari dalam rumah akibat kegiatan memasak dan merokok.

Image 5: Rumah bebas virus berkat CAMS (sumber)

Penghuni dapat mengontrol kenyamanan dalam rumah dari jauh dengan aplikasi Comfort Cloud Panasonic. Dengan teknologi rumah pintar di SAVASA, penghuni dapat menghemat energi, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan kenyamanan di dalam rumah.

Lihat Artikel: Rumah Sehat: Panduan Lengkap untuk Menyiapkan Lingkungan Hidup yang Sehat di Rumah 

Smart Community

Di SAVASA, kami memiliki komunitas pintar yang mengkombinasikan green lifestyle dan aktivitas antar para penghuni.

Image 6: Kegiatan urban farming di SAVASA (sumber)

Untuk membina hubungan yang harmonis antara alam dan manusia, SAVASA menyediakan area urban farming. Penduduk dapat menumbuhkan kebiasaan hijau sambil menghabiskan waktu berkualitas dengan para tetangga.

SAVASA juga memiliki Resident Activity Center yang berfungsi sebagai pusat untuk semua kegiatan komunitas. Di sini, warga bisa menitipkan cucian di pagi hari di Coin Laundry dan mengambilnya di sore hari setelah pulang kerja. 

Resident Activity Center juga dilengkapi dengan Day Care Center. Pasangan sibuk dapat mengantar anak mereka di pagi hari dan menjemput di sore hari tanpa khawatir anak-anak di rumah tanpa penjagaan. 

Kesimpulan

Sekarang Anda sudah tahu perbedaan membeli rumah baru dan bekas dengan KPR. Selain itu, Anda sudah mengetahui manfaatnya jika Anda memilih SAVASA yang menawarkan lingkungan hidup modern dan berkualitas tinggi.

Melalui SAVASA, Anda dapat menikmati keuntungan dari kota pintar yang mencakup infrastruktur canggih, sistem keamanan terkini, teknologi rumah pintar, dan komunitas yang terjalin erat. Keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan adalah pilar utama dari pengalaman tinggal di SAVASA.

Membeli rumah di SAVASA menggunakan KPR dapat menjadi pilihan ideal bagi Anda. Bila Anda tertarik dengan berbagai fitur dan keuntungan tinggal di SAVASA, Anda dapat mengunjungi situs web kami atau menghubungi Sales Advisor kami sekarang juga.